Kunci Ketenangan Hidup Menurut Ibnu ‘Athaillah As-Sakandari dalam Al-Hikam
Ibnu ‘Athaillah As-Sakandari adalah seorang sufi besar dari tarekat Syadziliyah yang dikenal luas karena karya monumentalnya, Al-Ḥikam al-‘Aṭā’iyyah (Kumpulan Hikmah Ibnu Athaillah). Dalam karya ini, ia memberikan banyak nasihat ruhani yang mendalam tentang bagaimana mencapai ketenangan hidup melalui pendekatan spiritual.
Berikut adalah beberapa kunci ketenangan hidup menurut Ibnu Athaillah dalam Al-Hikam:
1. Tawakkal (Berserah Diri kepada Allah)
“Istirahatkan dirimu dari upaya mengatur (urusan), sebab apa yang telah ditangani oleh selainmu, jangan engkau ikut campur mengaturnya.”(Al-Hikam no. 6)
2. Qana'ah (Merasa Cukup dengan Pemberian Allah)
"Salah satu tanda bergantung pada amal adalah berkurangnya harapan ketika terjadi kegagalan."(Al-Hikam no. 1)
3. Ridha atas Ketentuan Allah (Rida bil-Qadha)
“Tidak ada yang lebih menenangkan hati selain mengetahui bahwa segala sesuatu terjadi karena ketentuan dan kehendak-Nya.”
4. Tajrid (Melepaskan Ketergantungan Dunia)
"Siapa yang tidak kembali kepada Allah dengan lembutnya anugerah, maka akan ditarik dengan rantai ujian."(Al-Hikam no. 34)
5. Dzikir dan Kedekatan kepada Allah
“Bagaimana mungkin hatimu bisa bersinar, sementara gambaran dunia masih melekat dalam cermin hatimu?”(Al-Hikam no. 13)
6. Tawadhu’ (Rendah Hati dan Tidak Mengandalkan Diri Sendiri)
"Jangan karena merasa dirimu memiliki keinginan kuat, lalu engkau mengandalkan keinginan itu. Karena sesungguhnya apa pun yang telah ditakdirkan akan terjadi, meski engkau tidak menginginkannya."
Kesimpulan
Ketenangan hidup menurut Ibnu Athaillah terletak pada:
-
Berserah diri kepada Allah (tawakkal)
-
Menerima takdir dengan lapang (ridha)
-
Melepaskan keterikatan dunia (tajrid)
-
Selalu berdzikir dan mengingat Allah
-
Tidak menggantungkan hati pada usaha pribadi
"Tenanglah, karena segala sesuatu berada dalam genggaman Allah, bukan genggamanmu."
.jpg)